PERSEDIAAN BARANG DAGANG (INVENTORY)

Haiii teman-teman, kita tahu kalau dalam melakukan jual-beli ( berdagang ) pasti kita akan menjumpai seorang pemilik toko mencatat jumlah barang dagangannya, membeli nya kembali dari pemasok bila sudah habis persediannya, supaya perdagangan tetap dapat berjalan dengan lancar, dan pembeli mendapatkan kebutuhannya. Maka kali ini kita akan membahas mengenai " Persediaan Barang Dagang " .

Check this out !

Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang dijual kepada konsumen selama periode normal perusahaan. Dalam suatu awal periode akuntansi perusahaan mempunyai persediaan barang yang disebut PERSEDIAAN AWAL.

Sedangkan bila persediaan barang dalam periode akhir akuntansi disebut PERSEDIAAN AKHIR. Selanjutnya akan dilaporkan dalam neraca sebagai AKTIVA LANCAR.

Singkatnya :

* Persediaan Akhir --> masuk --> REKENING PERSEDIAAN

--> masuk --> LAPORAN LABA-RUGI

Adapun, terdapat dua sistem pencatatan persediaan :

1. Metode Persediaan Periodik ( Fisik )

Bila ingin mengecek suatu persediaan barang dapat diketahui melalui perhitungan fisik. Perhitungan Fisik sangat penting dalam menyusun laporan keuangan.

2. Metode Persediaan Perpetual

Merupakan metode dengan cara mencatat jumlah dan harga pokok penjualan setiap kali barang tersebut dijual , sehingga dengan adanya pencatatan tersebut , data mengenai jumlah persediaan barang akan selalu diperbaharui.

Contoh perhitungan harga pokok penjualan :

Harga Pokok Penjualan :

Persediaan barang, 1 Januari Rp 10.000

Pembelian Rp 530.000

Dikurangi : Retur dan Potongan pembelian Rp 20.000

Potongan pembelian Rp 10.600

Pembelian bersih Rp 499.400

Harga Pokok Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 509.400

Dikurangi : Persediaan barang, 31 Desember Rp 60.000

Harga Pokok Penjualan Rp 449.400

Bila perusahaan memakai metode persediaan periodik maka pencatatannya sebagai berikut :

*Persediaan Barang Dagangan --> DEBET --> Rekening Pembelian

(Adapun rekening pembelian adalah sebuah rekening sementara yang digunakan untuk mengumpulkan seluruh harga pokok barang yang dibeli selama periode, sehingga pada tiap akhir periode rekening ini harus ditutup.

Misalkan :

Pada tanggal 5 Januari, perusahaan membeli barang dagangan secara kredit ( 2/10, n/30 ) seharga Rp 530.000

Transaksi ini dicatat :

5 Januari I Pembelian Rp 530.000

I Hutang Dagang Rp 530.000

( untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan termin ( 2/10, n/30 )

Rekening Pembelian khusus untuk membeli barang dagang

Rekening Aktiva khusus untuk membeli barang keperluan pribadi.

Bagaimana Gaes ? Sudah lumayan paham, bukan ?

Selamat Belajar ! :)